Course Lectures
Reseach Interest :
Research Summary:
Petani yang gagal panen akan mengalami penurunan pendapatan, bahkan tidak mempunyai pendapatan sama sekali, sehingga untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu penjaminan. Asuransi pertanian adalah salah satunya, yaitu perjanjian antara petani dan pihak perusahaan asuransi untuk mengikatkan diri dalam pertanggungan risiko usaha tani, berfungsi meminimalisasi kerugian petani jika gagal panen. Asuransi ini memberikan manfaat ketika petani yang diasuransikan (tertanggung) mengalami resiko gagal panen, sehingga akan mengalami kesulitan permodalan untuk proses produksi selanjutnya. Tentunya hal tersebut berkaitan dengan manfaat proteksi yang memerlukan kerjasama antara petani, pemerintah, dan perusahaan asuransi. Namun seiring pekembangan di bidang finansial, asuransi ini juga memungkinkan tidak hanya memberikan manfaat proteksi terhadap gagal panen tetapi juga dapat dikembangkan untuk berbagai derivative dari model yang akan dikembangkan, yaitu dapat berkaitan dengan proteksi jiwa bahkan sekaligus melakukan investasi. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya investasi. Adapun peran pemerintah adalah yang selama ini sudah dilakukan dengan memberikan subsidi premi kepada petani yang mengasuransikan tanamannya, juga dapat dianalisis lebih baik lagi, apakah subsidi yang diberikan sudah memadai atau belum.
Asuransi pertanian tersebut dapat didasarkan pada indeks curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Besarnya Premi yang dikaitkan dengan beberapa aspek, di antaranya curah hujan, masa tanam, sistem irigasi, wilayah, dan sebagainya. Manfaat yang diperoleh sebenarnya adalah agar menjaga kelangsungan produksi padi, agar petani manakala terjadi kegagalan panen tetap dapat melakukan proses pengolahan lahan sampai proses tanam. Dengan kata lain bahwa manfaat dari nilai premi asuransi pertanian adalah untuk biaya produksi. Dengan berbasis indeks curah hujan akan digunakan metode Black-Scholes sebagai pendekatan untuk menentukan nilai manfaat yang akan diperoleh. Data yang digunakan adalah data yang akan diambil di daerah lumbung padi Jawa Barat, yaitu Karawang, Subang, dan/atau Indramayu. Langkah yang perlu dilakukan adalah menentukan model hubungan antara curah hujan, masa tanam, sistem irigasi, dan produksi padi, untuk menentukan model perhitungan nilai premi. Setelah diperoleh nilai premi, akan dianalisis pengaruh curah hujan, masa tanam, sistem irigasi, dan juga lokasi yang besar menyebabkan produksi padi menurun atau tidak dan bagaimana dampaknya terhadap besara premi yang tetapkan.